Kabupaten Rembang
Alamat Website http://rembangkab.go.id/
Kabupaten Rembang yang berada di perlintasan jalur transportasi darat antarkota dan antarprovinsi, seharusnya memiliki kesempatan memanfaatkan sejumlah potensi yang ada, tetapi beberapa tahun lalu kota ini masih berstatus sebagai daerah tertinggal.
Kini mengalami kemajuan yang cepat dan berhasil lepas dari predikat daerah tertinggal, bahkan berbagai mega proyek dibangun, di antaranya untuk mencukupi kebutuhan air telah dibangun embung-embung besar seperi embung lodan, embung panohan, dan embung-embung kecil lainnya.
Kemajuan Rembang dipastikan masih bisa ditingkatkan, menyusul lokasinya berada di perlintasan Jalur Pantura Timur serta berbagai mega proyek akan dibangun di kota ini, seperti pabrik semen dan sebelumnya juga dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sluke yang akan terkoneksi pada jaringan listrik Pulau Jawa dan Bali dan akan menghasilkan daya hingga 2.000 megawatt.
Selain itu, Rembang juga akan memiliki Pelabuhan Umum Nasional (PUN) di Desa Sendangmulyo senilai Rp386 miliar yang proses pembangunannya masih terus berlangsung. Pelabuhan tersebut, sempat dilakukan uji coba melibatkan satu unit kapal tongkang dengan kapasitas 3.000 ton untuk mengangkut hasil tambang berupa batu kapur untuk dikirimkan ke pelabuhan PLTU Tanjung Jati B Jepara
Pelabuhan tersebut, diyakini akan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, menyusul pelabuhan tersebut akan dimanfaatkan untuk masuk-keluar kapal barang berbobot mati 30-40 gross tonnage.
Kabupaten Rembang yang memiliki luas 101.408 hektare yang terbagi menjadi 14 kecamatan dan 294 desa, juga memiliki sejumlah potensi galian tambang seperti, pasir kuarsa, pospat, batu bara, batu gamping, dolomit, kalsit, andesit, tras, lignit, tanah liat, ball clay, dan gipsum.
Sejumlah galian tambang tersebut biasa digunakan untuk berbagai keperluan industri, seperti pasir kuarsa biasa digunakan sebagai bahan dasar keramik, gelas / kaca, semen, dan industri lain (cat, karet, gerinda, logam, dan bata tahan api), demikian pula pospat yang digunakan oleh industri pupuk dan industri kimia lain seperti detergen dan asam fosfat.
Potensi galian tambang tersebut juga menarik investor untuk mendirikan pabrik semen di kota ini. Di antaranya, PT Semen Indonesia yang sebelumnya merupakan PT Semen Gresik.
Bahkan, perusahaan tersebut sudah menyiapkan lahan, sedangkan rencana rencana pembangunan akan dimulai dengan konstruksi pabrik pada kuartal pertama 2013 sampai kuartal pertama 2016 yang melibatkan sekitar 3.500 tenaga kerja proyek. "Commissioning" pabrik ditargetkan pada awal 2016, sehingga pengoperasiannya secara penuh ditarget mulai kuartal ketiga 2016.
Potensi pertanian dan peternakan yang dimiliki kota ini, juga tak kalah dengan daerah lain, seperti komoditas tanaman pangan yang potensial dikembangkan menjadi sebuah usaha agribisnis unggulan di Kabupaten Rembang adalah komoditas jagung dan kacang tanah, menyusul di kabupaten tetangga, yakni Pati terdapat dua pabrik besar makanan olahan dari bahan baku kacang tanah.
Sedangkan komoditas tanaman sayur-sayuran yang menjadi unggulan, yakni tanaman cabai merah varietas tampar yang merupakan plasma nutfah asli Rembang dan memiliki karakteristik rasa sangat pedas, buah tidak mudah busuk, warna merah cerah, dan produktivitasnya mencapai 11,25 ton/ha serta harganya cukup bersaing di pasaran.
Produktivitasnya masih bisa dikembangkan dan bisa dijadikan daya tarik investasi karena sentra produksi cabai merah tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Sarang, Kragan, sulang, Sale, Kaliori, dan Sumber.
Komoditas peternakan yang menjadi unggulan Rembang, yakni sapi dan domba. Bahkan Kabupaten Rembang merupakan salah satu sentra produksi sapi potong di Jawa Tengah, menyusul populasi sapi potong pada tahun 2005 mencapai 97.257 ekor dan menempati urutan keempat di Jateng.
Kegiatan budidaya sapi potong meliputi usaha pembibitan ( Breeding ) dan penggemukan (Fattening ). Adapun jenisnya, yakni sapi ongole, brahman, simmental, limousine dan brangus.
Potensi pengembangan sapi potong menjadi usaha agribisnis terpadu sangat terbuka dan prospektif mengingat daya dukung sumber daya manusia dan juga sumber daya alam berupa lahan untuk hijauan pakan ternak maupun adanya limbah pertanian yang belum termanfaatkan secara optimal.
Selain itu adanya kegiatan inseminasi buatan ( Artificial Insemination ) pada sapi semakin memberikan jaminan akan adanya ketersediaan sapi bibit dan sapi bakalan yang berkualitas genetik unggul. Dari sisi pemasaran, permintaan sapi potong terus mengalami peningkatan baik pasar lokal, regional, nasional, bahkan internasional.
Di bidang perikanan, Rembang juga tak kalah dengan daerah pesisir lainnya. Berdasarkan hasil pendataan Pemkab Rembang, omzet perikanan yang terdeteksi setiap tahunnya antara Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. Omzet tersebut masih bisa ditingkatkan lagi, mengingat potensi perikanan di Rembang cukup besar dan belum tergarap secara menyeluruh.
Jika pengembangan sektor perikanan dipacu, maka omzet perikanan di Rembang bisa mencapai Rp3 miliar per tahun. Apalagi, hampir separuh penduduk Rembang menggantungkan hidupnya pada sektor usaha di bidang perikanan dan kelautan.
Pengembangan sektor usaha perikanan, juga didukung akses transportasi yang cukup memadai, karena kabupaten ini menjadi jalur perlintasan antarprovinsi. Untuk mendukung pengembangan sektor perikanan, Pemkab Rembang juga menyiapkan sentra perikanan dan kelautan di Desa Tasik Agung, Kecamatan Rembang Kota.
Fasilitas yang ditargetkan bisa diresmikan pada semester dua tahun 2013 itu, juga dilengkapi dengan fasilitas bahan bakar minyak (BBM), es, serta coolstorage (ruang berpendingin).
Potensi Rembang di bidang pariwisata juga cukup menarik untuk dikunjungi, karena beberapa objek wisata yang ada memiliki nilai sejarah cukup tinggi, seperti Makam Kartini dan Museum Kartini yang menyimpan sejumlah koleksi dan kebiasaan semasa hidup pejuang kaum perempuan R.A. Kartini selama hidup bersama suaminya Raden Adipati Joyoningrat Bupati Rembang.
Sejarah perjuangan salah satu wali di Jawa juga bisa ditemukan di Kota Rembang, yakni tempat pasujudan dan Makam Sunan Bonang yang berada di Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Rembang, serta sejumlah objek wisata bersejarah lainnya maupun objek wisata alam untuk refresing keluarga.
Kerja keras pemerintah Kabupaten Rembang melalui empat pilar program strategis pembangunan yang dicanangkan Bupati Moch Salim, meliputi peningkatan infrastruktur pelayanan publik, pendidikan gratis, pengobatan gratis serta peningkatan ekonomi rembang diharapkan benar-benar direalisasikan agar masyarakat bisa merasakan adanya pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.