01 Mei 2015

Jumat, Mei 01, 2015
Pada kesempatan liburan kali ini, kita bahas kuliner khas dari Kabupaten Pati, yaitu Nasi Gandul.


Pada tahun 1950-1960-an, para penjaja nasi gandul berjalan kaki sambil menggotong pikulan yang berisi kendil (kuali) kuah gandul di satu sisi, dan bakul nasi di sisi lainnya, mungkin karena itulah makanan ini dikenal dengan nama "Nasi Gandul". Tetapi lambat laun, para pedagang lebih memilih menetap dengan membuka sebuah warung atau memanfaatkan ruang depan rumahnya untuk berjualan.

Dahulu kala, penjual nasi gandul adalah warga desa Gajahmati, karena itulah maka nama populernya adalah Nasi Gandul Gajahmati, walaupun sekarang sudah banyak tersebar dipenjuru kabupaten Pati, penjual nasi gandul lainnya.

Cara penyajian nasi gandul ini tergolong unik, karena dalam penyajiannya piring dialasi dengan daun pisang. Makannya juga tidak menggunakan sendok, melainkan suru, yaitu daun pisang yang dipotong memanjang dan dilipat dua untuk digunakan sebagai penganti sendok. Namun biasanya para penjual nasi gandul tetap menyediakan sendok maupun garpu untuk persiapan apabila pembeli tidak dapat menggunakan suru.

Saat membeli nasi gandul biasanya hanya akan mendapatkan nasi putih ditambah kuah gandul dengan sedikit potongan daging sapi. Apabila lauk yang telah diberikan dianggap tidak cukup, pembeli dapat meminta tambahan lauk kepada penjual. 


Uniknya lagi adalah tempe goreng yang disajikan sebagai pelangkap nasi gandul, adalah tempe yang krispy. Karena tempe itu telah digoreng dengan api kecil setelah sebelumnya direndam dalam santan.

Selamat mencoba makanan khas Pati ini jika anda sedang berkunjung atau melewati kota Pati.

#prabusamin untuk @KPP_507


0 comments:

Posting Komentar