04 Mei 2015

Senin, Mei 04, 2015
Ujian dan cobaan akan menimpa orang-orang yang mengakui. Jika tidak ada ujian dan cobaan tentu tidak akan diakui kewaliannya oleh kebanyakan manusia. Oleh karena itu, sebagian manusia berkata:"Ujian kewalian akan ditimpakan agar kewalian tidak diklaim oleh sembarang orang. Di antara ciri wali adalah kesabaran atas hinaan orang lain dan dia memaafkan mereka. Para wali berpura-pura buta dari melihat orang lain. Mereka pura-pura tuli dari apa yang dia dengar dari orang lain. Mereka berpaling dari semua itu."
Kecintaanmu pada sesuatu membuat buta dan tuli. Mereka mencintai Allah hingga mereka buta dan tuli dari selain Dia. Mereka menemui orang lain dengan ucapan yang baik, lemah lembut dan penuh perhatian. Sekali waktu mereka marah pada orang lain karena membela Allah, mereka marah sesuai dengan murka-Nya. Mereka adalah dokter yang benar-benar tahu bahwa setiap penyakit ada obatnya. Dokter tidak akan mengobati tiap-tiap orang sakit dengan satu macam obat saja.
Hati mereka berada di sisi Allah seperti Ashabul Kahfi. Mereka diubah oleh Jibril AS kekuatan cinta mengubah hati mereka dan mengalihkannya dari satu keadaan ke keadaan lain, mengubah dunia bagi pencari dunia dan mengubah akhirat bagi pencari akhirat. Keadaan Allah Azza wa Jalla tetap bagi para wali. Mereka tidak kikir atas sesuatu, bila dunia diambil dari mereka, mereka akan menyerahkannya. Mereka akan memberikan dunia kepada orang-orang kafir. Mereka memberikan pahala akhirat kepada orang-orang yang lalai mencarinya.Mereka memberikan kulitnya saja karena segala sesuatu selain Allah Azza wa Jalla hanyalah kulit, sedangkan mencari Dia dan dekat kepada-Nya adalah substansi.
Allah telah mengutus para rasul, menurunkan kitab-kitab, menakut-nakuti dan memberi peringatan kepada manusia agar mereka dapat menyusun argumentasi. ilmu pengetahuan tetap ada pada manusia dan perlu disertai dengan hukum bagimu sendiri dan untuk orang lain. Engkau memerlukan ilmu yang khusus untukmu. Apabila seseorang di antara kalian mengamalkan ilmu lahir, maka Rasul SAW akan menyuapinya dengan ilmu batin, bagaikan burung menyuapi anaknya,. Beliau melakukannya agar orang itu meyakini dan mengamalkan ucapan lahir, yaitu syariat. Seseorang apabila benar, tidak akan benar persis seperti Rasulullah. Apabila dia bersih, tidak akan sebersih beliau. Apabila dia dekat, tidak akan sedekat beliau.
Orang yang bodoh akan melihat dengan kepalanya. Orang yang berakal akan melihat dengan akalnya. Dan orang yang makrifat akan melihat dengan mata hatinya; dia tidak memandang makhluk dan makhlukpun lenyap dari pandangannya. Tidak ada yang tetap di sisinya kecuali Allah Azza wa Jalla.
Pada saat itu dia mengatakan:
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin.(QS.57:3)
Bagi orang yang makrifat, Allah akan menjadi lahir dan batinnya, awal dan akhirnya, bentuk dan maknanya. Tidak ada sesuatu di sisinya kecuali Dia. Pada saat itulah kecintaan kepada-Nya akan terus berlangsung, di dunia dan di akhirat. Dia akan senantiasa mengikuti-Nya dalam segala keadaaan., akan selalu memilih keridhaan-Nya dan akan senantiasa membenci selain Dia, serta tidak terpengaruh oleh caci-maki orang lain.
________________________________________
Seperti yang telah dikatakan oleh sebagian wali:
"Hendaklah engkau senantiasa mengikuti Allah Azza wa Jalla dalam hubungan dengan makhluk dan janganlah mengikuti makhluk dalam hubungan dengan Allah.
Kalahkanlah orang yang salah dan selamatkanlah orang yang ingin selamat. Setanmu adalah hawa nafsumu. Watak buruk dan teman-temanmu yang jahat adalah musuhmu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka sehingga mereka tidak menjerumuskanmu ke dalam kehancuran. Belajarlah, sehingga dapat mengetahui bagaimana engkau dapat mengatasi mereka, kemudian dapat mengetahui bagaimana menyembah Tuhanmu".
Orang yang bodoh tidak akan diterima ibadahnya. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang beribadah kepada Allah didasari kebodohannya, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya."
Orang bodoh, ibadahnya tidak dapat memperbaiki sesuatu. Bahkan dia dalam kerusakan dan kegelapan. Ilmu juga tidak akan berguna kecuali dengan mengamalkannya, dan amal tidak berguna kecuali disertai keikhlasan. Apabila engkau tahu tetapi tidak mengamalkan, maka ilmu itu akan menuntutmu. Nabi SAW bersabda:
"Orang bodoh disiksa satu kali sedangkan orang pandai, disiksa tujuh kali".
Mengapa orang bodoh tidak belajar? Mengapa orang berilmu tidak mengamalkan ilmunya? Oleh karena itu, belajarlah lalu beramal, dan kemudian ajarkan karena semua itu menimbulkan kebaikan. Apabila engkau mendengar sepatah kata berupa ilmu, kemudian mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain, maka engkau mendapat dua pahala, yaitu pahala ilmu dan pahala belajar.
________________________________________
Dunia itu gelap, sedangkan ilmu adalah cahaya dalam kegelapan. Oleh karena itu barangsiapa yang tidak memiliki ilmu, niscaya dia akan menempuh kegelapan dan akan lebih banyak menghancurkan daripada memperbaiki.
Kepada yang mengharapkan ilmu, janganlah mengambil sesuatu dengan nafsu, watak dan setanmu. Jangan mengambilnya dengan tangan wujudmu.
Jangan mengambilnya dengan riya dan kemunafikan. Kezuhudanmu zahir sedang kecintaanmu adalah batin. Ini adalah kezuhudan yang batil, karena akan tersiksa karenanya. Engkau hendak menipu Allah padahal Dia mengetahui apa yang tersembunyi dalam dirimu dan apa yang ada dalam hatimu. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya dan tidak ada yang tertutup. Lantas, bagaimana mungkin ketika Allah mengetahui segala perbuatan saya di malam dan siang hari, sedangkan saya sendiri tidak merasa malu kepada Zat Yang Maha melihat perbuatan?
Bertobatlah dari kekerasan hatimu kepada-Nya. Dekatkan dirimu kepada-Nya dengan menunaikan kewajiban dan menjauhi larangan-Nya. Tinggalkan dosa-dosa lahir dan batin, berbuatlah kebaikan yang nyata. Dengan itu semua, engkau akan sampai kepada jalan-Nya dan akan dekat kepada-Nya.
Sementara itu, Dia akan mencintai dan menjadikanmu mencintai makhluk-Nya. Dia akan mencintaimu, tidak kepada yang lain, kemudian Dia akan memindahkan kecintaan-Nya kepada makhluk-Nya. Apabila Allah dan para malaikat-Nya telah mencintaimu, maka semua makhluk akan mencintaimu, kecuali orang kafir dan munafik, karena mereka tidak mengikuti Allah dalam mencintaimu. Setiap orang yang dalam hatinya ada keimanan, tentu akan mencintai orang Mukmin. Sementara setiap orang yang dalam hatinya ada kemunafikan, tentu akan membenci orang Mukmin. Oleh karena itu, jangan meragukan kebencian orang kafir, Munafik, setan dan iblis; mereka semua adalah setan-setan yang menjerumuskan manusia.
Orang Mukmin yang yakin serta makrifat kepada Allah, dia akan selalu berada di pengasingan, menjauhi makhluk dengan hatinya.
Artinya, dia akan mencapai keadaan, dimana dia tidak dapat menolak manfaat dan mudarat dari dirinya. Dia terlempar di sisi Allah. Tidak ada daya dan kekuatan yang tersisa padanya. Apabila hal ini telah benar, maka datanglah kebaikan dari berbagai arah.
Lahir dan rupamu kepada makhluk, tetapi batin dan isi hatimu kepada Khalik. Pada saat itu, hatimu bagaikan hati para malaikat dan para nabi. Hatimu makan dan minum dari makanan dan minuman mereka. Ini adalah perkara yang berkaitan dengan hati, batin dan isinya, bukan dengan rupanya.
Ya Allah, perbaikilah hati kami, berilah batin kami anugerah, serta bersihkanlah akal kami dari sesuatu yang menghalangi antara kami san Engkau.
Ya Allah, cukupkanlah aku dalam segala hal, cukupkanlah aku bersama-Mu, tidak dengan selain-Mu.
Ya Allah, cukupilah orang yang mengajarkan ilmu dengan anak-anak didik, dan dengan apa yang ada di rumahnya, dan jadikan rumahnya sebagai rumah hidangan pengajaran.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mengetahui bahwa ucapan ini benar-benar telah menguasaiku, maka maafkanlah aku. Upahku telah aku dapatkan darimu sebagai upah mendidik anak-anak dan orang lain yang mengikuti pelajaran. Aku memohon kepada-Mu agar Engkau memudahkan jalanku ini dengan hati yang baik dan batin yang bersih.
Ada seseorang yang bertanya: "Utusan Allah Azza wa Jalla kepada para nabi-Nya adalah Jibril AS, lalu siapakah utusan Allah kepada para wali-Nya?"
Jawabannya: "Jibrillah utusan Allah kepada para wali tanpa perantara, dengan rahmat-Nya, kelembutan, anugerah, ilham serta kasih-Nya ke dalam hati dan batin mereka. Mereka melihat kepada-Nya pada waktu terjaga dan tidur dengan mata hati, kejernihan batin, serta kesadarannya yang terus terjaga.
Ingatlah, bahwa yang memutuskanmu dari makrifat kepada Allah dan makrifat kepada para wali-Nya hanyalah kecintaan kalian terhadap dunia, perhatian yang tertuju padanya serta rasa suka kalian kepadanya.

0 comments:

Posting Komentar