Wong jowo itu raja welas , mesakkenan, ora tegelan, (kebalikan raja 
tega) dia akan nderekake (mengikuti, mematuhi) apapun kata2, perintah 
seorang tokoh, orang terhormat, yg dituakan, pejabat, yg dimuliakan, 
padahal disitulah kadang awal kehancuran keduanya (wong jowo dan tokoh) 
karena yg seharusnya didereake adalah Baginda Rasulullah SAW. Selain 
beliau bukanlah orang maksum(bebas dari dosa) jadi tdk perlu diikuti 
semua kata2nya, disaring dulu, kalau perlu diwaspadai adakah 
'kepentingan' dan 'motif' tdk baik. Jadi sbg wong jowo hrs waskita 
melihat isi hati dan arah pemikiran tokoh atau pejabat, pemilik media, 
anggota dewan atau tokoh partai, terutama yg terjerumus ambisi dan 
libido kekuasaan. Masa depan bangsa dipertaruhkan karena 'keluguan' wong
 jowo. Mendhem ngisor mikul duwur-pun bisa menjadi senjata makan tuan.
#ajikusuma 
13 April 2015
          
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar